thefullfitness.com -Persenaua gagal untuk meraih poin usai tertahan imbang oleh PSIS Semarang ada lanjutan Liga 1. Persebaya Surabaya sedianya sudah unggul 1 – 0 hingga.
Kemenangan berada tepat depan mata Persebaya Surabaya atas PSIS Semarang sirna karena kelalaian pemain dalam menit akhir. Persebaya sudah unggul 1-0 hingga menit 90, namun PSIS justru sukses mencetak gol menit 90+4 dan membuat laga berakhir 1-1.
- Kelalaian Pemain Persebaya
Semuanya berawal dari serangan cepat dari tendangan pojok memanfaatkan kelengahan lini belakang Persebaya. Septian David Maulana mencetak gol di menit 93 dan di detik.
Menariknya gol ini dicetak usai kegagalan Oktafianus Fernando memanfaatkan peluang, usai tinggal berhadapan dengan penjaga gawang di menit 93. Padahal di kiri dan kanan Ofan ada tiga rekannya yang kosong tapi ia lebih memilih menendang bola ke gawang, meskipun hasilnya melenceng ke samping gawang Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS semarang.
PSIS lantas mengambil transisi cepat serangan hingga berbuah tendangan sudut, dari tendangan sudut inilah akhirnya berhasil menyamakan skor. Menanggapi kelalaian lini belakang itu, pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menyatakan, kekecewaannya dengan hasil imbang tersebut.
Munster kecewa kemenangan depan mata sirna begitu. Munster melihat karena kesalahan dan kelengahan memanfaatkan peluang, dan mengantisipasi serangan dari tendangan pojok membuat timnya harus terhukum.
“Di babak pertama kita bisa unggul satu kosong tapi tidak cukup, butuh gol berikutnya, bermain bagus dalam babak pertama dan kedua.
Tapi ketika mendapatkan peluang dari transisi Ofan gagal mengeksekusi,” kata Paul Munster, dikutip Sabtu (14/3/2025).
- Sepakbola Terkadang Kejam
Munster pun tak bisa lagi berkata-kata dan menganggap sepakbola terlalu kejam. Apalagi timnya sepanjang laga menguasai pertandingan dan menciptakan beberapa peluang.