Nvidia, raksasa chip AI dan GPU, sempat menjadi pemain dominan di pasar teknologi global. Namun, kebijakan ekspor chip era Donald Trump justru menghantam bisnis mereka di China. Di saat yang sama, Huawei—yang sebelumnya tertekan oleh sanksi AS—kini bangkit dengan solusi chip buatan sendiri. Bagaimana cerita lengkapnya?
Dampak Kebijakan Trump pada Nvidia
Pada masa pemerintahan Donald Trump, AS memberlakukan larangan ekspor chip canggih ke China, termasuk GPU Nvidia seperti seri A100 dan H100. Alasannya, chip ini bisa digunakan untuk pengembangan AI militer China.
- Penjualan Nvidia di China anjlok.
- Perusahaan teknologi China beralih ke solusi lokal.
- Nvidia terpaksa membuat chip “versi lemah” khusus China (seperti H800), tetapi tetap kalah saing.
Huawei Bangkit dengan Ascend Chip
Sementara Nvidia terhambat, Huawei justru memanfaatkan momentum ini dengan meluncurkan chip Ascend 910B—produk yang sebut-sebut setara dengan Nvidia A100.
Keunggulan Huawei:
✅ Tidak bergantung pada teknologi AS berkat kemandirian produksi.
✅ Dukungan penuh pemerintah China melalui insentif industri semikonduktor.
✅ Harga lebih kompetitif dibandingkan chip impor.
Nvidia kini menghadapi tantangan besar:
- Kehilangan pasar China, yang menyumbang pendapatan signifikan.
- Teknologi Huawei semakin matang, bahkan dikabarkan akan meluncurkan chip 5nm soon.
- Regulasi AS yang terus berubah bisa semakin mempersulit ekspor chip high-end.